Anak Terlibat Kriminalitas
Banjarbaru, Anak-anak terlibat tindak kriminalitas sangatlah banyak dan penyebab dari persoalan ini tidak dapat berdiri sendiri. Hal ini diungkapkan dosen di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Unlam Banjarbaru, Rahmi Fauziah.
Menurutnya, anak-anak adalah usia dimana mereka mudah sekali belajar dengan cara meniru. Apapun informasi yang masuk pada mereka, maka dapat dengan mudah mereka serap denga baik.
Permasalahan muncul saat informasi yang masuk ini bersifat negatif, ditambah dengan sistem saring yang dibentuk orang tua melalui pola asuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Kondisi ini akan dapat membentuk anak-anak berperilaku negatif.
Pada anak-anak yang memang tinggal dan dibesarkan di wilayah yang pengaruh negatif lebih menonjol, maka mereka akan sangat mudah memodel perilaku tersebut. Namun demikian bukan berarti anak yang secara kasat mata tidak tingggal di wilayah bermasalah tidak dapat memunculkan persoalan. Terkadang penyebab persoalan dapat muncul dari media informasi yang diterima oleh anak-anak tersebut. Hal ini mengingat demikian terbukanya media untuk mereka akses secara bebas.
Artinya, dari seluruh persoalan yang muncul pada diri anak dan remaja, setiap pihak yang terlibat memiliki tanggungjawab untuk mengupayakan memberikan asupan yang positif bagi mereka dan meminimalkan pengaruh negatif yangmungkin timbul. Dengan harapan perilaku mereka dapat lebih positif dan terarah ke hal yang bersifat produktif. Selain orang tua juga mengarahkan anak ke kegiatan positif, lingkungansekitar juga harus turut membantu dan harus saling sinergi membantu memberikan input positif untuk anak, memberikan semacam kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan kreativitas anak-anak ke arah yang positif.
Sumber : Banjarmasin Post, 12 Maret 2016